Dusun Sumur, Sentra Ayam Petelur Desa Sukosari Yang Memasok Telur Ke Berbagai Daerah
Masyarakat Desa Sukosari sebagian besar bermata pencaharian di sektor pertanian dan sektor peternakan. Salah satu UMKM peternakan yang berkembang di Desa Sukosari yaitu CV. Ternak Agung Farm dan CV. Kharisma.
CV. Ternak Agung Farm merupakan salah satu unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berskala besar yang bergerak di bidang peternakan ayam petelur. CV. Ternak Agung Farm berlokasikan di Dusun Sumur, Desa Sukosari, Kecamatan Tamanan, Bondowoso. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1984 di Desa Sukowono, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember, oleh seorang tokoh masyarakat setempat (Raden Budi Waluyo) yang memiliki komitmen tinggi terhadap sektor agribisnis peternakan.
Seiring dengan berjalannya waktu, kepemilikan dan pengelolaan CV. Ternak Agung Farm diwariskan kepada generasi penerus, yakni anak-anak dari pendiri utama yaitu Adi Jayanto. Kini, pusat operasional usaha ini berpindah dan berkembang pesat di Desa Sukosari, Kecamatan Tamanan, Kabupaten Bondowoso. Sebagai salah satu UMKM unggulan di Desa Sukosari, CV. Ternak Agung Farm memiliki kapasitas produksi yang signifikan, yakni mampu menghasilkan hingga 1 ton telur ayam per hari. Produk telur ini kemudian dipasarkan secara luas ke berbagai wilayah di Kabupaten Bondowoso dan sekitarnya.
Peternakan ini mempekerjakan sekitar 50 orang, sebagian besar merupakan warga Desa Sukosari. Pakan ayam diformulasikan sendiri dari campuran jagung, katul, konsentrat, kulit kerang, dan mineral, serta dilakukan vaksinasi rutin setiap bulan. Ketahanan usaha ini sudah teruji, bahkan mampu melewati krisis ekonomi 1998 saat harga telur jatuh ke Rp1.500 per kilogram, berkat kepercayaan yang diberikan oleh pabrik pakan seperti Komfits dan New Hope.
Disisi lain yang juga berlokasikan di Dusun Sumur, Desa Sukosari, Kecamatan Tamanan, Kabupaten Bondowoso, dikenal sebagai CV. Kharisma milik Hj. Fatkhul Munib atau Hj. Halid yang merupakan usaha yang lebih baru, berdiri sekitar 1,5 tahun yang lalu (2023). Berbekal tekad kuat meski modal awal diperoleh dari pinjaman, kini peternakan ini mengelola sekitar 7.500 ekor ayam di empat kandang, dengan produksi 370–380 kilogram telur per hari. Pasarnya mencakup para pengecer dari Grujugan, Sempolan, Sukowono, hingga Puger.
Dengan lima orang pekerja, usaha ini dikelola secara sederhana, pencatatan keuangan dilakukan harian, dan promosi dilakukan melalui jaringan pertemanan. Meski sempat menghadapi tantangan penyakit ayam di awal usaha, CV. Kharisma kini berkembang stabil, bahkan menjadi sumber penghidupan bagi keluarga dan karyawannya.
Kedua peternakan ini memiliki peran penting bagi perekonomian Desa Sukosari. Selain menyediakan lapangan pekerjaan, mereka juga memastikan pasokan telur segar tetap tersedia untuk masyarakat. Dari usaha keluarga yang telah berjalan puluhan tahun hingga usaha baru yang penuh semangat, Dusun Sumur membuktikan diri sebagai sentra ayam petelur yang patut dibanggakan.
"Dari Sukosari untuk Negeri: Dukung Wirausahawan Lokal, Majukan Desa!"